• Akses Cepat Indeks !

  • Translate This Blog

  • Baca Quran

  • Kategori

  • Stat SUFI-Blog

    • 726.639 akses
  • Terbaru nih…

  • Goh Gallery

  • Arsip

  • facebook

    Mohammad Iqbal's Facebook profile
  • Research Gate

    Mohammad Iqbal

Anakku, berdoalah untuk Abimu

Seminggu lalu, istriku memeriksakan kehamilannya ke Obgyn. Tidak terasa kini usianya sudah 5 bulan. Tidak terkira rasanya hati ini ketika istri mengirimkan hasil USG-nya kepadaku via email. Sesuatu hal yang biasanya kulakukan bersama-sama, mengantarnya ke dokter, memanjakannya, membawakan barang-barangnya, mengantarkan kemana perginya dan tentunya menerima rebahan kepala mulia itu dipundakku.

jundiyah 5 bulan

Kini, untuk sementara semua sangat berbeda. Aku yang diamanahi Allah untuk menuntut ilmu membuka wawasan dan tatapan kekaguman atas besarnya kekuasaan-NYA dari sisi lain bumi-NYA, tentunya harus dengan ikhlas menerima terima konsekuensi untuk berpisah dengan sang peneduh pandanganku, istri dan anakku dan seluruh keluarga, kerabat dan sahabat.

Yah, inilah rasa remuk redam, yang memang harus jadi butir-butir pahala kesabaran bagiku. sebagaimana yang dirasakan istriku ketika ia memeriksakan dirinya ke dokter sendirian serta menghadapi tumbuh kembang lelaki kecil sholeh yang sedang belajar mengendarai emosinya.

Rasa yang juga memicu semangat seorang ayah yang ingin segera pulang, untuk segera menyelesaikan segala pekerjaan nafkahnya dan membawa hasilnya ke rumah. Perasaan seorang suami ingin melihat senyum istrinya serta gelak riang anaknya menyambutnya pulang…

MASYA ALLAH… jadi sentimentil begini deh.

Memang kesendirian selalu memeras emosi untuk segera tampil menyeruak keluar. Kata beberapa kawanku mas sunny, pak ery, pak asep dan yang lainnya, 3-4 bulan pertama di negeri orang adalah waktu yang amat berat. Selanjutnya, tetap berat sih, tapi emosi sudah dapat dikuasai dengan baik.

Yah, intinya aku sebetulnya amat bersyukur. Berita menggembirakan dari istriku bahwa dengan izin Allah, anak kami yang masih di kandungan ini menurut diagnosa dokter adalah seorang wanita.

Akhirnya, bersama tulisan ini, aku ingin titip pada istriku untuk berbicara pada bayi yang ada di kandungan untuk mendoakan abinya, dan juga tentunya mendoakan bunda serta kakaknya agar dapat sabar menghadapi keadaan ini. Khusus untuk bunda, sirami ruh mulia itu dengan untaian ayat-ayat menyejukkan dari Al Qur’an, lalu berilah kata-kata pengertian padanya, bahwa kita semua amat menyayanginya. Dan tentunya, bagi bundanya sendiri dapat menjaga makanan dan minuman serta perasaannya. Untuk zaidan, jaga bunda dan adik ya, berbuat baik, sopan dan sayangi semua. Jangan lupa belajar sholat dan doa-doa, sesekali zaidan boleh ikut bakas ke musalla ya.
Doa abi untuk semua keluarga di rumah ; Allahumma ‘ainna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik

5 Tanggapan

  1. Waduh … sajian nyastra … aku suka rangkaian kata-katanya. Suka nulis puisi ya? Salam kenal.

    @TuanSUFI :
    Salam kenal juga, pak. Alhamdulillah saya suka puisi, tapi kalau nulis puisi baru belajar.

  2. Mas, aku dah baca blog.. jd tharu. Di rmh mamah jg dah aku print tulisan2mu, jd biar tau cerita disana.

  3. wah suami istri komunikasi di blog nih….: ) salam kenal mas

    Salam kenal juga…, terima kasih atas kunjungannya

  4. waahhh,,,, bisa jadi referensi pribadi nih!!
    terus diupdate ya mas…

    ok, Ming. Kangen juga nih pengen jalan2 di Darul Fallah 😉

  5. iyap! ditunggu loh..
    doain aja semoga eming bisa istiqomah yah mas?
    kalo ada waktu VOIP nya Online yah? Kangen juga nih….
    ditunggu terus loh kabar-kabarnya!!….

Tinggalkan Balasan ke Ersis W. Abbas Batalkan balasan