• Akses Cepat Indeks !

  • Translate This Blog

  • Baca Quran

  • Kategori

  • Stat SUFI-Blog

    • 726.644 akses
  • Terbaru nih…

  • Goh Gallery

  • Arsip

  • facebook

    Mohammad Iqbal's Facebook profile
  • Research Gate

    Mohammad Iqbal

Mari Menjadi Aneh

Pada awalnya, Islam dianggap aneh, lalu orang mulai melirik dan memeluknya dengan sepenuh hati, sampai dunia mengelabui, hingga suatu saat Islam dianggap lagi sebagai sesuatu yang aneh. Pada saat itulah, berbahagialah bagi orang-orang yang dianggap aneh. (disarikan dari Hadits Rasulallah)

iqbalsufi-anehTau nggak, apa rahasia orang-orang besar yang namanya terukir begitu hebatnya di belantara sejarah dunia ini. Menurut tuan sufi adalah karena mereka punya ‘keanehan’ yang menarik perhatian orang.

Sekarang coba kita bahas ‘keanehan’ yang bagaimana yang bisa membuat kita menjadi besar. Tentu tidak semua ‘keanehan’ bisa mengangkat kita, ada kategori-kategori tertentu, yang Insya Allah akan kita bahas sekarang…

Kalau menurut teori manajemen pemasaran, seorang pendatang baru ataupun siapa saja yang ingin mempertahankan keberadaannya mesti bisa melakukan set difference dari yang sudah ada. Ia harus bisa menciptakan brand atau trademark yang langsung ter-image di kepala orang banyak tentang produknya. Dan brand ini harus unik dan biasanya sedikit ‘aneh’.

Jika kita memasuki zona emosi manusia, masing-masing pribadi sebenarnya punya fitrah ‘ingin berbeda dengan yang lain’. Namun penerapannya seringkali tidak seperti yang seharusnya. Nafsu manusia yang selalu tidak sabar akan bertindak asal-asalan, sehingga ia menjadi ‘berbeda’ dengan cara yang justru mengganggu hak orang lain yang ingin berbeda pula. Yang timbul justru akhirnya image yang jelek yang tidak akan mungkin mendatangkan ‘victory’ atau kebesaran, tapi justru pelecehan dan penghinaan berkepanjangan… (ih Syerrem..)

Keanehan biasanya akan menimbulkan inovasi-inovasi yang tidak perlu baru, tapi memiliki daya tarik yang membuat dirinya seperti berlian ditengah kubangan lumpur, sebuah Inovasi yang tidak begitu saja muncul, tapi didapatkan dari perenungan terhadap ilmu pengetahuan dan hikmah-hikmah yang datang padanya atas suatu keahlian yang ditekuninya dan berhasil dimilikinya. Singkatnya suatu ide inovatif tersebut adalah merupakan hasil kerja keras pikiran dan ruhiyyah (jiwa)-nya.

Setiap cetusan kata, maupun tindakan yang keluar dari padanya merupakan hasil perhitunganiqbalsufi-aneh1 yang sangat kompleks yang tidak dapat dilakukan begitu saja oleh manusia biasa, dan tentu amat bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Keanehan yang baik adalah keanehan yang tetap kuat berpijak pada landasan kebenaran yang sudah ditentukan dalam kitab suci Alqur’an. Kebenaran wahyu yang tentu kadangkala sulit diterangkan, namun kok bisa begitu saja memandu langkah-langkah orang-orang yang dipilih-Nya. Salah satu hadits menjelaskan hal ini, yaitu akan diangkat derajat seseorang kalau ia menguasai suatu ilmu pengetahuan. Maka, hal pertama yang harus dilakukan untuk menjadi ‘aneh’ adalah menguasai ilmu.

Pernah lihat petinju Inggris Naseem Hameed ‘The Prince”, orangnya sangat eksentrik. Selalu masuk ke ring dengan bersalto, bertinju dengan tidak memakai double cover tangannya, tapi punya kuda-kuda ala Wiro Sableng yang lebar dan kokoh sehingga bobot tinjunya sangat berat. Sampai saat ini, ia belum terkalahkan dan yang hebatnya setiap akan memulai pertandingan, ia selalu teriak Allahu Akbar, dan bersyahadat jika menang. Sebuah bentuk keanehan yang diimbangi dengan kemampuan tinggi dalam ilmu bertinju. Keanehannya itulah yang membuat ring seakan-akan menjadi sangat sempit di mata lawannya, dengan begitu Naseem Hamid telah menguasai situasi di medan pertandingannya yang mempertinggi bobot keyakinan dirinya. Tinggal kemudian dia mengaplikasikan ilmu bertinjunya sebagai finishing touch bagi ke-KO-an lawannya.

Setelah kita menguasai ilmu tertentu, kita tingkatkan dengan penerapan yang baik, dengan memperhatikan situasi lingkungan. Tentu sangat berat melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebiasaan yang ada, kita mesti menguatkan visi dan tekad serta memiliki keberanian untuk dicaci maki, ditentang habis-habisan bahkan menjadi orang yang tersisihkan. Rasulallah saja membagi syiar-nya dengan beberapa fase, dimulai dengan da’wah sirri (sembunyi-sembunyi), dakwah terang-terangan, dan akhirnya setelah kuat, melakukan dakwah lewat peperangan. Ada metode lain yang agak sedikit aman yaitu metode Sunan Kalijaga yang memanipulasi kebiasaan masyarakat dengan dimasukkan sedikit demi sedikit ajaran Islam di dalamnya. Namun metode ini memerlukan kerja berkesinambungan beberapa generasi untuk dapat menyampaikan apa yang dimaksud secara utuh.

Keanehan pun ternyata dapat membawa seseorang seakan menjadi penguasa di manapun dia berpijak. Di mata orang biasa, seorang yang ‘aneh’ terlihat sebagai seorang yang memiliki kendali penuh terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Ia akan menjadi seorang yang mudah dikenali dan dengan mudah menciptakan suasana yang dikehendakinya. Hal ini berhubungan dengan keahliannya yang sangat baik dalam memperhitungkan masa depan atau melakukan forecasting dan menganalisa perilaku ‘biasa’ masyarakat yang mudah ditebak karena selalu berpandu pada rutinitas yang sama sekali menghilangkan ide-ide spekulatif dan ide gila mereka. Ini adalah hal kedua mesti dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi aneh.

Akhirnya, hal yang ketiga yang menjadi modal utama orang aneh adalah istiqomah terhadap tujuan awalnya ia menjadi aneh. Bagaimana pun metode untuk menjadi aneh yang dipilihnya, tetap tidak boleh melenceng dari visi serta misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kita harus tetap istiqomah ke tujuan asal dengan tidak terpengaruh oleh kebiasaan masyarakat yang ‘tidak aneh’ itu. Dan jika kita sudah berhasil meng-aneh-kan orang lain, jangan suka cari-cari keanehan baru lagi yang justru biasanya membuat kita tidak istiqomah lagi dengan tujuan semula. Jangan khawatir kalau orang yang aneh makin banyak, maka kamu akan terlihat tidak aneh lagi. Yang jelas perlu disadari yang paling aneh di saat pertama tentu akan selamanya terlihat aneh di mata mereka, dengan catatan teruslah menempa diri dalam menguasai ilmu pengetahuan dengan baik.

Ada sebuah hadits yang melukiskan keberadaan orang yang taqwa jika dilihat oleh para malaikat di langit. Yaitu seperti bintang-bintang yang berkelip di tengah malam yang gelap. Ada yang besar , ada yang kecil, ada yang berwarna, ada yang putih saja. Semuanya amat menarik hati dan mampu mengubah kegelapan menjadi keindahan. Hadits ini juga merekomendasikan kita menjadi aneh dengan jenis yang seperti itu. So, go on. Don’t talk anymore, let’s begin to be a strange people !

Sufi@050900

Satu Tanggapan

  1. kita menjadi “aneh” dengan niat memohon ridho Allah…….menjadi diri sendiri adalah sebuah bentuk keanehan yang tidak di paksakan……..bertaqwalah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta………..aneh itu akan datang dengan sendirinya……amien

Tinggalkan komentar